Kamis, 21 Juli 2011

'End' of the journey (?)

Yak yak yak, saya pending dulu kisah menyedihkan saya tentang kang David yang seharusnya saya tulis beberapa hari lalu, yang terbengkalai gara-gara kesibukan saya di DBL *belagak artis*. Hahaha.

* * *

The competition hasn't finished yet, tapi untuk Clique, mungkin taon ini belum punya kami. Jujur, kalo boleh bilang, big 5 sama sekali bukan sesuatu yang bisa dibanggakan *well, manusia nggak pernah puas!* meskipun mestinya itu adalah suatu hal yang sangat patut dibanggakan, soalnya jadi 5 besar dari ratusan sekolah itu SANGAT NGGAK GAMPANG.

Kecewa? Oh ya pasti! Tapi bukan kecewa karena nggak lolos ke best 3. Okelah, sedikit. Tapi lebih-lebih gara-gara ngerasa menghancurkan mimpi banyak orang. Terlalu banyak yang terlibat dan ekspektasi udah bener-bener tinggi. Terutama dengan si abang, yang paling banyak *dan terlalu banyak* berkorban. Devastated. Bener-bener kacau waktu kemaren nggak bisa ngapa-ngapain waktu semua down. Yeah, i'm down too. Bener-bener minta maaf , Chem buat semuanya. Maybe sorry is never enough :(

Anyway, nahan emosi dan ngempet sesuatu itu terbukti sangat tidak baik bagi pikiran, jiwa dan raga. Sewaktu tengah pertandingan final cowok kemaren, dan tau kami gak lolos, saya berusaha sabar sementara yang lain mulai nangis. Entah kenapa rasanya terlalu berat buat nangis sementara kemenangan tim cowok udah di depan mata. Yang disesali, saya ngerasa bikin banyak orang kecewa. Waktu perform big 5 kemarin, kain box saya gak kebuka dengan sempurna dan kain selendang saya juga lepas-lepas, that makes me even worse. Selain itu juga malu! 2500 orang lebih menyaksikan itu dan gagal gitu aja. What a shame. Ini taon pertama dan terakhir ikut DBL dan saya bahkan nggak bisa bikin itu jadi momen yang berharga. Saya relain konser David Archuleta yang saya tunggu 3 taon dan udah di depan mata demi ini dan dapet banyak harapan besar dari temen-temen, itu yang semakin bikin sakit hati. Apalagi mengingat, well.. omongan-omongan kurang enak dari beberapa sekolah lain ditambah si Mama *oh my God* yang kurang mengerti betapa berharganya ini *meski akhirnya ngerti juga* dan bilang saya kayak anak kecil. Okeh, aku tau maksudnya baik, tapi please Mom kemaren maleeeeeem aja biarin aku nangis sepuasnya. Hidup memang berat saudara! akhirnya air mata nggak tertahan juga.

Hasilnya, pagi ini saya bangun dengan wajah super suram. Mata bengkak dan pusing setengah mati. Bangun siang sekali dan nggak nafsu makan. Terharu baca timeline-timeline di twitter tentang support dari semua temen-temen dan alumni. Thank you everybody, saya gak akan pernah nyesel sekolah di Sinlui dan kenal kalian semua.

At least, dibalik tiap kesedihan pasti ada kemenangan. 
CONGRATULATION FOR BOYS BASKETBALL TEAM! 
YOU'RE THE CHAMPION! 
Masih ada tanggal 23, you better show your best! Semangat, Mario, Lauren, Ricky, Chandra, Patrick, Juan, Bayu, Gio, Stanley, Vialy, Adit, James! Kalian pasti bisa! dan tentunya buat OSIS dan tutor yang sudah mati-matian mengelola 2500++ supporter dan yeah, we deserve that BEST SUPPORTER AWARD! Proud of you all! Gara-gara kalian semua juga hari ini Romo Alex berbaik hati meliburkan kita *yeahyeahyeah! \m/* Ramaikan lagi DBL arena sabtu besok :*

Clique, saya cintah kalian semua cemans-cemans. Cemungudh! Trio macan (elma,okta,nanda) taon depan harus lebih semangat lagi. Bakal rindu es tebu, papa americano, dunia lain, masterchef margorejo, gak gak kuat, Yovan the gorilla dan upil magnet!! *ngelap ingus kayak Lingke* masih ada hari Sabtu! mari gila-gilaan!!! Dan untuk si abang :

Taken this morning. CEMUNGUDH BANG BOLAY! :p
Sorry for not making it trough, for making you down and disappointed and not cheering you up. Sorry.

*Sudah ya sedih-sedihnya. Masih ada hari esok yang lebih baik*

The real winner doesn't have to win all the time. That's just a game plan.
-Elizabeth Paulina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar